Totalitas adalah kunci dari sebuah kata
‘Kesuksesan’. Karena itu, janganlah menjadi mahasiswa yang setengah
hati! Jadilah mahasiswa sejati! Jadilah mahasiswa hebat! Jadilah
mahasiswa teladan! Jadilah mahasiswa yang dikenal dan diperhitungkan
dalam setiap keadaan, berprestasi, disayangi dosen, dan mampu menjadi
magnet inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Jadilah mahasiswa yang cerdas!
Cerdas dalam kemampuan akademik. Cerdas dalam aktivitas sosial. Cerdas
dalam amal dan ibadah. Keraslah! Keras pada dirimu sendiri, agar dunia menjadi lembut kepadamu.
Saat ini mungkin aku yang memiliki
kesempatan untuk berbagi. Tapi esok, izinkan aku untuk belajar banyak
darimu. Karena setiap dari kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita
sama. Sama-sama masih harus terus belajar.Ini adalah hasil dari berbagi pengalaman
dengan mahasiswa-mahasiswa berprestasi dari beberapa Universitas
terbaik di Indonesia. Aku harap ini bisa bermanfaat. Untukku, untukmu,
dan untuk Indonesia yang lebih baik.Optimis! Langkah pertama untuk menjadi
mahasiswa berprestasi adalah sikap Optimis! Yakin dan percaya bahwa kita
bisa, kita mampu, maka kita akan meraihnya. Setelah itu, perhatikan 9
tips berikut ini.
#1 IPK
Syarat yang paling utama untuk mendaftar
menjadi mahasiswa berprestasi adalah memenuhi kelengkapan berkas.
Dimana salah satunya adalah memiliki IPK minimal 3.00.Untuk meraih IPK tersebut, sebenarnya
bukanlah sesuatu yang sulit. Setidaknya ada 2 poin utama yang harus kita
perhatikan agar bisa mendapatkannya. Yang pertama adalah dari segi
administratif. Yaitu meliputi presentase kehadiran, mengerjakan tugas,
dan mengikuti ujian dengan baik. Kemudian yang kedua, adalah dari segi
non-administratif. Usahakan untuk bertanya paling tidak satu kali selama
proses belajar di kelas. Kebanyakan dosen menyukai kelas yang
interaktif. Jika kita sering bertanya atau menyampaikan pendapat, maka
kita lebih berpeluang untuk dikenal baik oleh dosen. Gunakanlah waktu
malam untuk mereview kembali apa yang telah diajarkan di kelas hari ini.
Cukup dengan minimal 15 menit saja sebelum tidur. Terakhir dan yang
merupakan hal paling penting adalah berdo’a. Ingatlah bahwa Allah berada
diatas segalanya.
#2 Menulis
Yups! Saat ini kemampuan wajib yang
harus dimiliki oleh mahasiswa satu hati adalah kemampuan menulis. Cepat
atau lambat kita pasti akan menulis, entah itu menulis Skripsi atau
menulis Jurnal Ilmiah lainnya. Karena itu sudah kewajiban bagi kita
untuk meningkatkan kemampuan dalam hal menulis. Dalam proses seleksi,
kemampuan menulis KTI (Karya Tulis Ilmiah) memiliki poin yang cukup
tinggi. Beberapa aspek yang dinilai adalah ide yang diangkat,
sistematika penulisan, dan isi yang dapat dipahami dengan baik.
Berlatihlah menulis dengan mengikuti kompetisi menulis. Ikutilah
kompetisi seperti PKM atau Lomba KTI Nasional yang sering
diselenggarakan oleh kampus-kampus ternama di Indonesia. Selain dapat
meningkatkan kemampuan menulis kita, mengikuti kompetisi seperti ini
akan meningkatkan semangat bersaing dan tentu akan menjadi nilai tambah
yang utama.
#3 Berbicara
Kemampuan berbicara atau melakukan
presentasi juga merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian lebih.
Untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi di depan umum,
banyak-banyaklah berlatih mengemukakan pendapat di dalam forum, baik itu
dalam kelas maupun dalam rapat sebuah organisasi misalnya. Atau yang
paling efektif salah satunya adalah dengan mengikuti seminar dan
pelatihan Public Speaking. Ibarat kata pepatah “Practice Makes
Perfect”. Semakin sering kita latihan, semakin baik cara kita
menyampaikan ide dan pendapat di depan umum.
#4 Bahasa Inggris
Saat ini, bukan hanya mahasiswa
berprestasi yang harus memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik.
Dengan dibukanya AEC 2015 pada Desember nanti, maka otomatis kita akan
segera melihat banyak perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.
Tentunya, perusahaan-perusahaan ini hanya akan menerima karyawan yang
mampu berkomunikasi secara baik dengan mereka. Karena itu, kemampuan
berbahasa inggris seharusnya sudah menjadi sesuatu yang layak untuk kita
khawatirkan. Dibeberapa universitas, bahkan kebanyakan dari mahasiswa
mereka mampu menguasai dua atau lebih bahasa asing sekaligus.Cara sederhana untuk belajar bahasa inggris dengan mudah adalah dengan menonton film yang menggunakan bahasa inggris tanpa subtitle.
#5 Hindari Konflik Batin
Salah satu penyebab konflik batin yang
paling sering terjadi adalah karena pacaran. Ketahuilah bahwa mencintai
dalam diam itu sebenarnya jauh lebih indah. Menyukai lawan jenis memang
sudah menjadi fitrah manusia. Namun, menghabiskan waktu dengan melakukan
aktivitas seperti menelpon, chatting, makan diluar dengan
seseorang yang rentan menjadi musuh kita di masa depan adalah kesia-sian
yang paling nyata. Belum lagi pertengkaran yang biasanya sering terjadi
selama proses pacaran ini. Permintaan yang terlalu berlebihan dari
salah satu pasangan. Memaksa untuk dimengerti. Dan perasaan tak menentu
yang diakibatkan oleh bayangan semu wajahnya atau rasa cemburu berlebih.
Jangan sia-siakan waktu kita yang sedikit ini. Jangan mau dikalahkan
oleh nafsu! Berjuanglah! Yo Te Amo!
#6 Refreshing
Menjalani serangkaian aktivitas akademik
dan organisasi tentu akan membuat kita menjadi jenuh. Karena itu,
usahakan setidaknya minimal setiap satu bulan sekali untuk melakukan
aktivitas yang dapat mengembalikan semangat kita. Misalnya dengan
berwisata alam, atau versi hematnya bisa berkeliling kampus dengan lari
atau bersepeda di hari minggu pagi.
#7 Aktif Organisasi
Organisasi akan menjadikan kita menjadi
mahasiswa yang lebih peka terhadap lingkungan sosial. Pengalaman.
Pengetahuan. Pengembangan diri. Semua itu ada di organisasi. Karena itu,
organisasi juga merupakan bagian terpenting untuk menjadi mahasiswa
berprestasi. Selain aktif di organisasi, kita juga harus aktif mengikuti
berbagai macam kegiatan seminar dan workshop yang ada, terutama yang
berkaitan dengan bidang Ilmu Komputer.
#8 Membuat Life Plan
Perencanaan masa depan adalah ciri khas
dari mahasiswa berperstasi. Kita harus dapat merencanakan dan
menargetkan prestasi yang akan kita raih. Bukan mahasiswa berprestasi
namanya jika tidak punya prestasi. Karena itu, buatlah perencanaan untuk
meraih juara di beberapa kompetisi, terutama yang memiliki level
nasional dan internasional. Secara pribadi, sebenarnya ini juga masih
menjadi salah satu tantangan terbesar bagiku. Untuk dapat meraih
kemenangan, tentu kita harus mencoba. Letak kegagalan sebenarnya bukan
pada kekalahan yang kita terima, namun pada ketakutan untuk mencoba.
Ikuti setiap kompetisi yang sesuai dengan passion kita, jangan dulu
pikirkan menang atau kalah. Cukup lakukan dengan bersungguh-sungguh.
Lakukanlah! Jadilah Pemenang!
#9 Miliki Mentor
Seorang Jendral Perang sekelas Muhammad
Al Fatih pun memiliki mentor (guru). Karena itu, untuk menjadi mahasiswa
berprestasi sekalipun kita juga membutuhkannya. Jangan malu untuk
bertanya kepada yang sudah lebih berpengalaman. Carilah mentor. Sebab,
mentor ini bukan hanya berguna untuk memberikan masukan terhadap proses
pencapaian impian kita, namun juga dapat menjadi tempat curhat bagi
masalah kita. Seorang mentor yang baik harus dapat menguatkan kita
disaat lemah.Sebelum menutup tulisan ini, aku ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Ibu dan Alm. Ayah,
atas doa-doa dan cinta tanpa batas yang kalian berikan setiap hari.
Kalian adalah kepastian ditengah keragu-raguanku. Untuk Bapak Mohammad
Andri Budiman, yang senantiasa memberikan nasihat dan inspirasi bagiku.
Dan untuk sahabat-sahabatku di Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara.Kini, sudah saatnya kita menjadi
Mahasiswa Satu Hati! Ingatlah, hanya dengan komitmen, mimpi yang besar
itu dapat terwujud. Maafkan masa lalu! Berdamailah dengan masalah!
Ciptakan Inovasi! Mari bersama kita kembalikan martabat Indonesia
sebagai kiblat Pendidikan Asia Tenggara!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar