Recent Posts

17 Maret 2016

Pengantar Kebahasaan dan Ejaan



Peristiwa penting yang menyangkut kehidupan bangsa kita, baik yang menyangkut kepentingan masyarakat Indonesai masa kini maupun masa depan adalah peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peristiwa itu selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang sejak tahun 1978 sekaligs dijadikan Hari Pemuda. Dalam peringatan itu dibacakan naskah Sumpah Pemuda 1928 yang merupakan kutipan Putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia tahun 1928 sebagai berikut :
Pertama     : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,  tanah Indonesia.
Kedua     : Kami putra dan putri Indonseia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonsia.
Ketiga     : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda merupakan pernyataan kebulatan tekad yang dijalin oleh tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur pertama dan kedua merupakan pengakuan terhadap tanah air Indosia yang satu, yang didukung oleh satu kesatuan bangsa Indonesia. Unsur yang ketiga merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional dan pada tahun 1945 secara konstitusional, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 dikukuhkan sebagai bahasa Negara.Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
(1) lambang kebanggaan nasional,
(2) Lambang jati diri (identitas) nasional
(3) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakng sosial budaya dan bahasanya dan
(4) Alat perhubungan antar budaya antar daerah.

Ejaan

Secara umum, orang menganggap bahwa ejaan berhubungan dengan melisankan bahasa. Hal itu terjadi karena orang terikat pada kata atau nama itu. Di dalam bahasa, sebetulnya ejaan berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf dan tanda baca.
Di dalam perkembangannya, bahasa Indonesia pernah menggunakan beberapa macam ejaan. Mulai tahun 1901, penulisan bahasa Indonesia (waktu itu masih bernama bahasa Melayu) dengan abjad Latin mengikuti aturan ejaan yang disebut Ejaan van Ophusyen. Peraturan ejaan itu digunakan sampai bulan Maret 1947, yaitu ketika dikeluarkan peraturan ejaan yang baru oleh Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan, Mr. Soewandi- dengan Surat Keputusan No. 264/Bhg. A. tanggal 19 Maret 1947 (kemudian diperbaharui dengan lampiran pada Surat Keputusan tanggal 1 April 1947, No. 345/Bhg. A). Peraturan ejaan yang baru itu disebut Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
     Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai Agustus 1972, setelah diresmikan di dalam pidato kenegaraan Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus 1972. Penjelasan lebih lanjut mengenai aturan ejaan itu dimuat dalam (Pedoman Umum) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan dilampirkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0196?U/1975, tanggal 27 Agustus 1975. Di dalam pedoman itu diatur hal-hal mengenai
(1) Pemakaian huruf,
(2) Penulisan huruf,
(3) Penulisan kata,
(4) Penulisan unsur serapan dan,
(5) Tanda baca.
Berikut ini disajikan beberapa segi yang dirasakan belum mantap mengenai penerapan aturan ejaan seperti yang dikemukakan di dalam pedoman itu, yaitu beberapa hal yang menyangkut pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata dan penulisan unsur serapan.
1.  Pemakaian Huruf
1.   Abdjad
Di dalam Abjad bahasa Indonesia ada 26 huruf yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
Huruf              Dibaca             Huruf              Dibaca
A                      a
B                      be                     O                      o
C                      ce                     P                      pe
D                      de                     Q                      ki
E                      e                       R                      er
F                       ef                     S                      es
G                      ge                     T                      te
H                      ha                     U                      u
I                       i                         V                      fe
J                       je                     W                     we
K                      ka                     X                      eks
L                       el                      Y                      ye
M                      em                    Z                      zet
N                      en
Singkatan kata (termasuk singkatan kata asing) yang dibaca huruf demi huruf dilafalkan menurut bahasa Indonesia. Seperti :
Singkatan                 Dibaca                   Bukan Dibaca
ABC                         a-be-ce                  e-bi-ci
BBC                         be-be-ce                bi-bi-ci
ICCU                       i-ce-ce-u                a-si-si-yu
IGGI                        i-ge-ge-I                 ai-ji-ji-ai
IUD                         i-u-de                     ai-yu-di
LCC                        el-ce-ce                 el-si-si
LPG                        el-pe-ge                 el-pi-ji
YMCA                      ye-em-ce-a           way-em-si-e
MTQ                        em-te-ki                 em-te-kyu
TV                           te-fe                       ti-fi
·         Pemenggalan Kata pada Kata Dasar
Hal yang terpenting dalam pemenggalan kata pada kata dasar adalah sebagai berikut :
1)Kalau di tengah kata ada dua buah konsonan yang berurutan, pemenggalannya    dilakukan di antara kedua konsonan itu.
Contoh :    pan-dai              cap-lok
                 Swas-ta             Ap-ril
2)   Kalau di tengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua.
Contoh :    in-stru-men                bang-krut           in-tra
                  ul-tra                          ben-trok
3)   Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dipenggal serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.
Contoh :          la-pang-an         pel-a-jar
                       Pe-nuh-i             per-gi-lah
·         Penulisan Nama Diri
Penulisan nama diri (nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya) disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus. Pertimbangan khusus itu menyangkut segi adat, hukum, atau kesejarahan.
Contoh :    Universitas Padjadjaran
                 Universitas Gadjah Mada
                 Dji Sam Su
                 CV Oemar bakrie
                 Soetomo Poedjosoeparmo

Penulisan Huruf
·         Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Dalam Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan terdapat tiga belas penuisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang masih perlu diperhatikan :
1)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menuliskan ungkapan yang   berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya :      Allah
                      Yang Mahakuasa
                      Bimbinglah hamba-Mu
                      Quran
                      Injil
                      atas rahmat-Mu      (bukan atas rahmatMu)
                      dengan kuasa-Nya  (bukan dengan kuasaNya)
                      dengan izin_ku        (bukan dengan izinKu) 

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa.
Misalnya :      Saya akan mengikuti misa di gereja itu.
                      Ia diangkat menjadi imam mesjid di kampungnya.
2)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya :      Haji Agus Salim                   Imam Hanafi
                     Sultan Hasanuddin               Nabi Ibrahim
Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Benar
     Ayahnya menunaikan ibadah haji. 
     Sebagai seorang sultan, ia tidak bertindak sewenang-wenang.
Salah
     Ayahnya menunaikan ibadah Haji.
     Sebagai seorang Sultan, tidak bertindak sewenang-wenang.
3)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :      Gubernur Asnawi Mangku Alam
                      Letnan Kolonel Saladin
                      Presiden Carazon Aquino
                      Gubernur Irian Jaya
                      Rektor Universitas Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
Sebagai seorang gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.
(bukan : Sebagai seorang Gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.)
Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi kolonel.
(bukan : Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi Kolonel.)
4)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya :      bangsa Indonesia
                      suku Sunda
                      bahasa Inggris
Perhatikan pelulisan yang berikut.
mengindonesiakan kata-kata asing
                     keinggris-inggrisan
                     kebelanda-belandaan
Perlu kita ingat bahwa yang dituliskan dengan huruf kapital hanya nama bangsa; nama suku, dan nama bahasa, sedangkan kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
          Benar                                    Salah
    bangsa Indonesia                    Bangsa Indonesia
    suku Melayu                            Suku Melayu
    bahasa Spanyol                       Bahasa Spanyol
5)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
          Benar                                    Salah
    tahun Masehi                          Tahun Masehi
    bulan Agustus                         Bulan Agustus
    hari Natal                                 Hari Natal
    Perang Candu                         perang Candu
    Proklamasi Kemerdekaan       proklamasi kemerdekaan
    Republik Indonesia                 Republik Indonesia
6)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Misalnya :
     Benar                                    Salah
Teluk Jakarta                          teluk Jakarta
Bukit Barisan                          bukit Barisan
Danau Toba                            danau Toba
Selat Karimata                        selat Karimata
Sungai Mahakam                   sungai Mahakam
Asia Tenggara                         Asia tenggara
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
Berlayar sampai ke teluk.
Jangan m,andi di danau yang kotor.
Mereka menyeberangi selat yang dangkal.
7)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang-undang Dasar 1945
Perhatikan penulisan berikut :
Benar
Dia menjadi pegawai di salah sebuah departemen.
Menurut undang-undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.
Salah
Dia menjadi pegawai di salah sebuah Departemen.
Menurut Undang-Undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.
8)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Misalnya :
Kapan Bapak berangkat ?
Apakah itu, Bu?
Surat Saudara sudah saya terima.
Saya akan disuntik, Dok?
Di mana rumah Bu Katarina?
Perhatikan penulisan yang berikut .
Benar
Kita harus menghormati ayah dan ibu kita.
Semua adik dan kakak saya akan berkeluarga.
Kami sendang menunggu Pak Guru.
Rumah Pak Lurah terletak di tengah-tengah desa.
Menurut keterangan Bu Dokter penyakit saya tidak parah.
Salah
Kita harus menghormati Ayah dan Ibu kita.
Semua Adik dan Kakak saya akan berkeluarga.
Kami sendang menunggu pak guru.
Rumah pak lurah terletak di tengah-tengah desa.
Menurut keterangan bu dokter penyakit saya tidak parah.
9)   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya :
Benar
Tahukan Anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan?
Apakah kegemaran Anda?
Salah
Tahukan anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan?
Apakah kegemaran anda?

Tidak ada komentar: